Mengemudi dan berkendara adalah dua
kegiatan yang sering dilakukan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Dari zaman nenek moyang hingga
kini, dari hanya menggunakan kuda hingga kini ada kendaraan dengan teknologi
listrik maupun nuklir. Hal tersebut menyiratkan bahwa proses perpindahan yang
dalam konteks ini adalah kegitan transportasi menjadi sangat penting dewasa
ini. Transportasi sendiri merupakan multi disiplin ilmu yang mencakup dari
banyak aspek seperti jalan, kendaraan dan tentu saja manusia sebagai pengelola
sistem maupun sebagai pengguna trasnportasi itu sendiri. Dari aspek-aspek
tersebut pun akan terbagi lagi hal-hal yang dapat mempengaruhi setiap
eksistensinya. Untuk itu, karena urgensinya, hal-hal terkecil dari transportasi
tersebut perlu diperhatikan dan dikelola secara baik.
Contoh kecil dari pernyataan di atas adalah
dari aspek kendaraan yang pun mempengaruhi manusia, khususnya dalam hal
pengetahuan dan perilakunya. Manusia sebagai mahkluk yang memiliki akal
tentunya akan memiliki karakter dan pengetahuaan yang berbeda-beda. Mereka yang
salah satu perannya sebagai pengemudi kendaraan dalam kegiatan transportasi
akan berbeda-beda dalam menyikapi setiap kondisi pada saat mengemudi sehingga
pun akan menghasilkan dampak perilaku yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut ada
yang berdampak lagi ke segi positif yakni keselamatan ataupun keamanan dan segi
negatif yakni tidak selamat dan tidak aman.
Perlu adanya kedisiplinan dalam berlalu lintas agar selamat, aman, nyaman, dan tepat waktu dapat tercapai. Mensiasati keadaan baik sebelum, saat, maupun setelah berkendara merupakan hal yang harus dilakukan untuk mencapai kata selamat.
Sebagai masyarakat yang bijaksana, mari kita bersama-sama membangun keadaan transportasi yang aman dan nyaman agar kehidupan kita semakin sejahtera. Marilah kita bersama- sama menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Safe better than accident...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar