Sabtu, 18 Januari 2014




Mengemudi dan berkendara adalah dua kegiatan yang sering dilakukan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Dari zaman nenek moyang hingga kini, dari hanya menggunakan kuda hingga kini ada kendaraan dengan teknologi listrik maupun nuklir. Hal tersebut menyiratkan bahwa proses perpindahan yang dalam konteks ini adalah kegitan transportasi menjadi sangat penting dewasa ini. Transportasi sendiri merupakan multi disiplin ilmu yang mencakup dari banyak aspek seperti jalan, kendaraan dan tentu saja manusia sebagai pengelola sistem maupun sebagai pengguna trasnportasi itu sendiri. Dari aspek-aspek tersebut pun akan terbagi lagi hal-hal yang dapat mempengaruhi setiap eksistensinya. Untuk itu, karena urgensinya, hal-hal terkecil dari transportasi tersebut perlu diperhatikan dan dikelola secara baik.

Contoh kecil dari pernyataan di atas adalah dari aspek kendaraan yang pun mempengaruhi manusia, khususnya dalam hal pengetahuan dan perilakunya. Manusia sebagai mahkluk yang memiliki akal tentunya akan memiliki karakter dan pengetahuaan yang berbeda-beda. Mereka yang salah satu perannya sebagai pengemudi kendaraan dalam kegiatan transportasi akan berbeda-beda dalam menyikapi setiap kondisi pada saat mengemudi sehingga pun akan menghasilkan dampak perilaku yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut ada yang berdampak lagi ke segi positif yakni keselamatan ataupun keamanan dan segi negatif yakni tidak selamat dan tidak aman.
Perlu adanya kedisiplinan dalam berlalu lintas agar selamat, aman, nyaman, dan tepat waktu dapat tercapai. Mensiasati keadaan baik sebelum, saat, maupun setelah berkendara merupakan hal yang harus dilakukan untuk mencapai kata selamat.
Sebagai masyarakat yang bijaksana, mari kita bersama-sama membangun keadaan transportasi yang aman dan nyaman agar kehidupan kita semakin sejahtera. Marilah kita bersama- sama menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Safe better than accident...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar